Misteri Petilasan Keramat Raja Tanah Jawa Bantul Jogja

Petilasan Gilang Dipurno ini memang syarat akan kisah-kisah mistik dan diyakini mempunyai aura gaib yang kuat dari makhluk kasat mata yang menaunginya terletak di desa gilangharjo, kabupaten bantul. Bangunan petilsan ini berbentuk segi empat dengan atap limas yang menjadi tempat tersimpannya sebuah batu cadas berbentuk persegi panjang yang dinamakan selo gilang dan tepat di tengah ruangan sengaja ditutup kelambu warna putih yang dibiarkan tembus pandang sementara permukaan selo gilang nampak tertutup oleh kain mori yang dipenuhi taburan bunga.

Selo gilang sengaja diletakkan diatas gundukan semen yang halus mulus mengkilat yang cukup tinggi. Selo Gilang memiliki nama yang unik terpilih sebagau salah satu situs peninggalan sejarah budaya karena konon tempat ini merupakan tempat cikal bakal berdirinya kerjaan mataram islam yang pertama. Sebagaimana Situs Watu Gilang yang berada di daerah Kotagede, situs Selo Gilang di Gilangharjo ini juga merupakan peninggalan Sutawijaya, raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Bedanya adalah jika Situs Watu Gilang dikaitkan dengan tewasnya Ki Ageng Mangir, maka Situs Selo Gilang ini dipercaya sebagai tempat semedi dan salat Sutawijaya serta Ki Ageng Pemanahan, dan di sini pula konon Sutawijaya mendapatkan Wahyu Lintang Johar. Tak hanya itu saja selo gilang dahulunyapun dimanfaatkan sebagai tempat untuk bertapa para penerus raja mataram selanjutnya dan hingga kini masih dijadikan sebagai oleh banyak orang, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan mencari pencerahaan.

Untuk penghuni dari makhluk kasat mata disana terdapat sesosok prajurit kerajaan yang menjaga tempat tersebut dari gangguan-gangguan orang yang mempunyai niat jahat. Mereka menjaga di depan pintu masuk, dengan cara menggangu memberikan hawa panas sehingga dibuat seolah-olah tidak nyaman dengan tempat tersebut. Dan lagi konon terdapat sesosok ganesha yang berbadan gemuk dan berkepala gajah yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Tak hanya itu disana juga terdapat sesosok singa yang menjaga petilasan panembahan senopati, dia menjaga sejak panembahan senopati berada disana.

Setiap petilasan selalu disertai cerita-cerita beraroma misteri yang melatar belakanginya. Sehingga kisah dibalik pendiriaan dibalik ini akan menjadi sebuah mitos yang melegenda.