iklan banner
Postingan Terbaru | IDMisteri
Home » » Rumah Temen Yang Horor

Rumah Temen Yang Horor

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,,,,, salam sejahtera bagi kita semua, kali ini saya akan mempostingkan cerita tentang, rumah temen saya yang berada di lingkungan kerajaan jin, seperti biasa untuk melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan karena akibat timbulnya tulisan ini, nama dan tempat kejadian saya samarkan,,,,,,, langsung saja Read This!!!!!

Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan Tahun 2012, waktu itu saya main kerumah temen saya kesebuah perumahaan yang berada di daerah saya, temen saya ini lebih tua dari saya dan saya sering memanggil dia dengan sebutan bapak atau akang karena dia berasal dari suku sunda, namanya Pak Ujang (nama disamarkan).

Saya tiba di rumah Pak Ujang pukul 7 malam lebih, saya memang sering berkunjung kerumah Pak Ujang selain silaturahmi juga sekalian diskusi berbagai masalah yang ada dan biasanya diskusi akan berakhir bila salah satu dari kami terkapar karena mengantuk (sadis amet bahasanya terkapar), waktu itu pak ujang sudah tahu kalau saya bisa merasakan sesuatu yang diluar nalar manusia dan kelebihan untuk melihat mereka (jin). Tapi dulu waktu berkunjung saya paling ngobrol-ngobrol diteras rumah pak ujang tanpa keluar (ke halaman depan). Tapi malam itu mendadak pak ujang mengajak ke halam depan dan mengobrol dihalam depan rumah pak ujang sambil ngopi dan ngeroko.

Tiba-tiba perhatian saya teralihkan ke beberpa pohon yang berada dalam jarak 5 meter dari kami, saya melihat dan memastikan bahwa saya tidak salah lihat dan benar saya melihat seorang perempuan dengan baju putih, dan wajah yang untungnya saya gak lihat jelas karena gelap, yups,,,,, temen-temen bisa tebak sendiri siapakah wanita tersebut :D (back to tpic).

Saya memalingkan wajah, dan menatap sebuah bangunan mesjid dengan posisi bangunan mesjid tersebut sedikit menjorok kesebuah galian bekas empang dengan enam tiang yang menyangga bangunan tersebut di bagian depan bangunan, pas saya melihat ke bawah tiangtiang bangunan tersebut kembali saya sport jantung dan terkaget-kaget, dua tiang tengah dari enam tiang tersebut adalah merupakan gerbang atau sebuah pintu menuju sebuah kerajaan yang begitu megah dan indah, pak ujang memperhatikan tingkah saya yang terus menerus memandangi bangunan tersebut dan bertanya kepada saya.

PU = Pak Ujang
S = Saya

PU “Mal kenapa kamu benging daritadi menatap kearah masjid sana?”, suara pak ujang membuyarkan pandangan saya.

S “Ehhh,,,, enggak pak, gak apa-apa Cuma aneh saja ko mesjidnya belum jadi-jadi ya padahal kan sudah lama dibangun?”. Jawab saya yang kaget dan mencoba menyembunyikan apa yang baru saya lihat dan mengalihkan pembicaraan.

PU “Ayo jujur saja apa yang kamu lihat?”. Todong pak ujang yang memang sudah tahu akan kelebihan saya ini. Tanpa basa-basi dan juga tak ingin membohongi temen sekaligus orang tua maka saya bercerita tentang apa yang saya lihat.

S “Gini pak,,,,, mmmmm,,, ko dibawah bangunan mesjid di tiang keduan di tengah-tengah sepertinya ada sebuah gerbang yang di jaga oleh dua makhluk bertubuh ular dan berkepala manusia, sedangkan di balik gerbang tersebut terdapat sebuah halaman atau mungkin lebih tepatnya taman yang indah, namun semuanya mempunyai tubuh yang aneh-aneh”. Sambil ngisep rokok dan minum kopi yang sudah mulai dingin, kemudian saya melanjutkan kembali, sementara pak ujang mengernyitkan dahinya dan menghisap rokok kreteknya dalam-dalam.

“Ini sih bukan tempat tinggal yang bisa dibilang layak tempati pak, kalau secara mata manusia emang sih tempatnya enak dan sunyi jauh dari keramaian dan tenang, tapi ko kenapa mesti berdekatan dengan sebuah istana yang notabenenya melingkupi daerah tempat rumah bapak sekarang, dari mulai dua tiang yang berada di tengah di bawah mesjid sampai dengan ujung galian empang serta tembus ke dekat aliran sungai ini sih tempat berkumpulnya para penghuni alam gaib.” Pak Ujang masih diam setengah bengong mendengarkan saya yang nyerocos kayak burung beo yang kagak dikasih makanan sama juragannya.

“Tiang tadi gerbangnya dan tepat ditengah-tengah galian yang sekarang gak kepake atau empang ini adalah semacam tempat pertemuan atau aula untuk tempat berkumpul dan memutuskan atau bahasa manusia kerennya meeting lah, dan tepat di ujung aliran sungai tersebut terdapat sebuah bangunan yang megah dan indah, dan bisa jadi bangunan tersebut adalah tempat tinggal raja/ratu jing penguasa istana ini pak ujang”. Ucap saya sambil minum kopi dan menyalakn kembali rokok.

Pak ujang yang mendengar penjelasan saya hanya menganguk-angukan kepala, kemudian pak ujang angkat bicara.
PU “Pantes dulu Pak Bedah (nama disamarkan) kalau rumah saya ini terhalang suatu pagar goib yang aneh dan kuat, dan saat dia maen ke rumah saya dia juga mengatakan hal yang hampir sama dengan kamu mal”. Sambil menatap saya, Pak Bedah adalah teman kami dan beliau juga mempunyai kelebihan yang sama dengan saya, namun Pak Bedah ini sudah mumpuni atau bahasa kerennya udah High Level pokoknya.

Dan ketika saya mendengarkan penjelasan pak ujang tentang keadaan rumahnya, saya melihat kembali ke pohon tempat perempuan tadi, ternyata dia masih ada dan seolah-olah tak menghiraukan kami yang sedang ngobrol, namun malah bertambah satu lagi yang datang yang buntelan guling yang biasa bdisebut ………… datang stay dengan tenang di bawah pohon mangga pohon kedua tempat perempuan tadi nongkrong. Saya yang melihat hal tersebut langsung pura-pura tidak perduli dan focus ke omongannya pak ujang.

Waktu sudah menunjukan jam 2 pagi dan tak terasa rokok kami sudah habis serta kopi sudah habis 2 gelas, saya pun berpamitan kepada pak ujang, dan menghidupkan motor saya untuk menuju kembali kerumah saya, pas saya melewati mesjid yang saya maksudkan tadi yang bersebelahan dengan rumah pak ujang saya mencium wangi yang belum pernah saya cium sebelumnya.

Minggu kemaren saya berkunjung kembali kerumah pak ujang, karena sudah lama gak pernah maen lagi kerumah pak ujang semenjak saya dikejar-kejar deadline urusan kerjaan, dan kali ini suasana rumah pak ujang agak bersih (gak banyak lagi MG nya), dan mesjid nya juga sudah jadi dan bagus bangunannya, namun tetep……….. pas saya lagi ngobrol diluar dengan pak ujang kebetulan depan rumah pak ujang ada bangunan rumah kosong dan didepan rumah kosong tersebut ada pohon, jarak antara rumah pak ujang dengan rumah kosong tersebut hanya berjarak sekitar 10 meter, jadi saya bisa melihat persis sesosok perempuan yang duduk sedang mengayun-ayunkan kakinya dengan posisi agak menyamping.

Selesai juga,,,,,,, upssss,,,,, maaf kepanjangan ceritanya, pasti pada pegel yak bacanya ditambah lagi penulisannya yang kacau balau badai mengelegar membahana
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Memuat...

Foto Terbaru

Video Terbaru

Daftar Isi IDMisteri

    Memuat...
     
    Support : IDMisteri
    Template Created by AnarchyCox Published by LivaKara